Tak terasa
kehidupanku di dunia ini sudah sampai 22 tahun, jika menengok kemasa-masa
dahulu banyak hal telah terjadi entah itu baik atau buruk. Banyak pertemuan dengan
berbagai macam orang, tapi pertemuan yang paling berharga ialah bertemu dengan
seorang guru. Kenapa saya bisa memikirkan hal seperti itu. Karena dengan
seorang guru lah kita dapat mengetahui segala hal yang ada disekitar kita dari
itu hal sepele sampai hal paling besar, guru lah yang memberikan kita
ketenangan menghadapi kehidupan kita dimasa yang akan datang. Semua guru yang pernah mengajariku adalah pahlawan bagiku, tetapi ada 2
orang guru yang sangat berkesan untukku, bahkan ketika aku sudah beranjak
dewasa, aku masih teringat dengan 2 guru
tersebut, guru yang pertama ialah guru di TPA tempat aku belajar mengaji dan
guru kedua ialah guru bahasa Indonesiaku ketika SMP dahulu.
Masih teringat jelas ketika
aku masih kecil dan belajar membaca “Alif, Ba, Ta, Tsa”, Guru TPA ku bernama Bu
Pat, selalu mengajari kami dengan lembut agar kami mudah mengerti, dia juga
suka menceritakan kisah-kisah para nabi, pada saat ia meceritakan kisah-kisah
tersebut kami pasti duduk rapi tanpa diperintah, mendengarkan dengan seksama
setiap alunan kata yang diucapkannya. Dari kisah para nabi tersebut kami
diajarkan sifat-sifat para nabi agar kami contoh, seperti kisah nabi Ayyub
walaupun dia terkena penyakit kulit yang membuatnya menjadi buruk rupa, tetapi
ia tetap sabar dalam menghadapinya dan terus berusaha untuk mengobati penyakit
tersebut lalu kisah nabi Khidir yang terus mencari pengetahuan tanpa henti dan
masih banyak kisah-kisah yang lain.
Dia tidak pernah memberikan
wejangan-wejangan yang khusus, tetapi dengan ketulusan yang diberikannnya
ketika mengajar, ia telah membuat kami termotivasi untuk menjadi pribadi yang
lebih baik. Sampai saat ini ketika aku sedang mengalami keputusasaan dalam
hidup, aku selalu mengingat dirinya dan ajaibnya semangat ku akan langsung
muncul kembali.
Guruku yang kedua ialah guru
bahasa Indonesiaku ketika SMP, nama guru itu ialah bu O’om. Aku bertemu dengan
bu O’om di kelas 2 SMP, bu O’om adalah orang yang sederhana tetapi dia selalu
tegas dalam bersikap. Dalam mengajar pun di selalu mengajarkan point-point yang
terpenting sehingga kami mudah mengerti, berkat dia pula aku menjadi suka
pelajaran bahasa Indonesia, dialah yang mengajarkan kami keindahan untaian
kata-kata dan makna dari setiap karya sastra.
Bagi kami dia adalah sosok
pahlawan yang mengenalkan dunia yang masih asing. Ketegasan yang dilakukannya ketika mengajar
membuat kami mengerti bagaimana kami harus bersikap, ketika kami dewasa nanti,
ketika acara kelulusan kami kata-kata terakhir yang diucapkan ialah “kalian
harus menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, baik itu untuk diri kalian
sendiri atau orang sekitar kalian” kata-kata tersebut sangat membekas didalam
benakku. Membuatku jadi berharap untuk tumbuh menjadi orang dewasa seperti yang
dia harapkan, yah walaupun sampai tahap ini aku tidak pernah bisa menilai diri
sendiri, apakah aku sudah menjadi orang dewasa seperti yang dia harapkan ?.
Guru adalah profesi yang
sangat mulai karena mereka mengajarkan setiap insan dari yang tidak bisa
menjadi bisa, menjadi guru adalah panggilan jiwa setiap insan, mereka adalah cahaya dari sebuah bangsa, aku harap setiap guru di
Indonesia menjadi bahagia seperti doa yang selalu mereka tambatkan untuk para
muridnya.
Marshal Rizky Gozaly (Jakarta, 17 November 2015)
Tulisan dibuat untuk Lomba Menulis "Guruku Pahlawanku"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar