Selasa, 17 November 2015

Mengenang Jasa Guruku

     Tak terasa kehidupanku di dunia ini sudah sampai 22 tahun, jika menengok kemasa-masa dahulu banyak hal telah terjadi entah itu baik atau buruk. Banyak pertemuan dengan berbagai macam orang, tapi pertemuan yang paling berharga ialah bertemu dengan seorang guru. Kenapa saya bisa memikirkan hal seperti itu. Karena dengan seorang guru lah kita dapat mengetahui segala hal yang ada disekitar kita dari itu hal sepele sampai hal paling besar, guru lah yang memberikan kita ketenangan menghadapi kehidupan kita dimasa yang akan datang. Semua guru yang pernah mengajariku adalah pahlawan bagiku, tetapi ada 2 orang guru yang sangat berkesan untukku, bahkan ketika aku sudah beranjak dewasa,  aku masih teringat dengan 2 guru tersebut, guru yang pertama ialah guru di TPA tempat aku belajar mengaji dan guru kedua ialah guru bahasa Indonesiaku ketika SMP dahulu.

       Masih teringat jelas ketika aku masih kecil dan belajar membaca “Alif, Ba, Ta, Tsa”, Guru TPA ku bernama Bu Pat, selalu mengajari kami dengan lembut agar kami mudah mengerti, dia juga suka menceritakan kisah-kisah para nabi, pada saat ia meceritakan kisah-kisah tersebut kami pasti duduk rapi tanpa diperintah, mendengarkan dengan seksama setiap alunan kata yang diucapkannya. Dari kisah para nabi tersebut kami diajarkan sifat-sifat para nabi agar kami contoh, seperti kisah nabi Ayyub walaupun dia terkena penyakit kulit yang membuatnya menjadi buruk rupa, tetapi ia tetap sabar dalam menghadapinya dan terus berusaha untuk mengobati penyakit tersebut lalu kisah nabi Khidir yang terus mencari pengetahuan tanpa henti dan masih banyak kisah-kisah yang lain.

      Dia tidak pernah memberikan wejangan-wejangan yang khusus, tetapi dengan ketulusan yang diberikannnya ketika mengajar, ia telah membuat kami termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Sampai saat ini ketika aku sedang mengalami keputusasaan dalam hidup, aku selalu mengingat dirinya dan ajaibnya semangat ku akan langsung muncul kembali.

      Guruku yang kedua ialah guru bahasa Indonesiaku ketika SMP, nama guru itu ialah bu O’om. Aku bertemu dengan bu O’om di kelas 2 SMP, bu O’om adalah orang yang sederhana tetapi dia selalu tegas dalam bersikap. Dalam mengajar pun di selalu mengajarkan point-point yang terpenting sehingga kami mudah mengerti, berkat dia pula aku menjadi suka pelajaran bahasa Indonesia, dialah yang mengajarkan kami keindahan untaian kata-kata dan makna dari setiap karya sastra.

      Bagi kami dia adalah sosok pahlawan yang mengenalkan dunia yang masih asing.  Ketegasan yang dilakukannya ketika mengajar membuat kami mengerti bagaimana kami harus bersikap, ketika kami dewasa nanti, ketika acara kelulusan kami kata-kata terakhir yang diucapkan ialah “kalian harus menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, baik itu untuk diri kalian sendiri atau orang sekitar kalian” kata-kata tersebut sangat membekas didalam benakku. Membuatku jadi berharap untuk tumbuh menjadi orang dewasa seperti yang dia harapkan, yah walaupun sampai tahap ini aku tidak pernah bisa menilai diri sendiri, apakah aku sudah menjadi orang dewasa seperti yang dia harapkan ?.

      Guru adalah profesi yang sangat mulai karena mereka mengajarkan setiap insan dari yang tidak bisa menjadi bisa, menjadi guru adalah panggilan jiwa setiap insan, mereka adalah cahaya dari sebuah bangsa, aku harap setiap guru di Indonesia menjadi bahagia seperti doa yang selalu mereka tambatkan untuk para muridnya.

Marshal Rizky Gozaly (Jakarta, 17 November 2015)
Tulisan dibuat untuk Lomba Menulis "Guruku Pahlawanku" 

Pengikut